BREAKING NEWS

Tuesday, August 11, 2015

TEENAGE HEALTHY LIFE “Save All Teen, Save The Generation” World Teenager’s Day - August 12, 2015

Teenagers are more willing to experiment, and they'll find a way to wear something if they like it - Bella Freud.

What do you think about teenager?
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah remaja yang cukup banyak didunia, lihat saja jumlah remaja (usia 10 - 19 tahun) yang ada adalah sekitar 50 juta orang atau 20% dari populasi Indonesia sendiri. Remaja yang berada dalam fase tumbuh tentu saja memiliki banyak masalah yang cenderung begitu sulit untuk mereka hadapi, seperti misalnya kehamilan yang tidak diinginkan (33,79%) dan remaja siap untuk melakukan aborsi (PKBI, 2005). Pada penelitian lain didapatkan, dari 2,4 juta aborsi 21% (700 – 800 ribu) dilakukan oleh remaja (BBKBN-LDFEUI, 2000). Selain hal diatas masih ada PMS (Penyakit Menular Seksual) yaitu infeksi virus atau bakteri yang di tularkan melalui aktivitas seksual yang menyumbangkan 4,18% pada remaja salah satunya adalah penyakit HIV/AIDS 50% yang terjadi pada umur 15-29 tahun,  hal ini membutuhkan penanganan serius untuk perkembangan kesehatan remaja Indonesia (Jabar, 2001). Pada Hari Remaja Dunia ini, permasalahan remaja di Indonesia sendiri rupanya masih sangat banyak dan kompleks.

WHO mendefinisikan remaja sebagai perkembangan dari saat timbulnya tanda seks sekunder hingga tercapainya maturasi seksual dan reproduksi yang merupakan suatu proses pencapaian mental dan identitas dewasa, serta peralihan dari ketergantungan sosio-ekonomi menjadi mandiri. Remaja sangatlah identik dengan “coba-coba”. Rasa ingin tahu remaja yang tinggi ini dapat menjerumuskan remaja itu sendiri ke dalam lubang masalah besar bila tidak diberikan pengetahuan dan lingkungan yang baik. Bila diamati, ada tiga permasalahan yang paling sering dihadapi oleh remaja khusunya di Indonesia yaitu :

  1. Masalah-masalah yang berkaitan dengan seksualitas (kehamilan tidak diinginkan, aborsi dan terinfeksi Penyakit Menular Seksual),
  2. Penyalahgunaan NAPZA dan
  3. HIV/AIDS

Masa transisi kehidupan remaja dibagi menjadi lima tahapan (Youth Five Life Transitions), yaitu melanjutkan sekolah (continue learning), mencari pekerjaan (start working), memulai kehidupan berkeluarga (form families), menjadi anggota masyarakat (exercice citizenship), dan mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life).  Remaja yang berhasil mempraktekkan hidup sehat, diyakini akan menjadi penentu keberhasilan pada empat bidang kehidupan lainnya. Dengan kata lain apabila remaja gagal berperilaku sehat, maka kemungkinan besar remaja tersebut juga akan gagal pada empat bidang kehidupan lainnya.

How can teens be said they have a healthy life?
Perilaku hidup sehat bagi remaja sangatlah penting dan perlu dikembangkan seperti pentingnya kesehatan reproduksi remaja dan menjaga pola makan yang baik. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), menurut DITREM-BKKBN adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem reproduksi (fungsi dan proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual. Sering kali remaja kekurangan informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai kesehatan reproduksi serta tidak mengetahui dampak dari perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi dan penularan penyakit menular seksual termasuk HIV. Hal ini sangatlah menakutkan, mengingat terdapat indikasi pada remaja baik di perkotaan maupun perdesaan  yang menunjukkan peningkatan perilaku seks pra-nikah.

What are the risks for not living healthy?

  1. Resiko seksual yang dapat terjadi pada remaja adalah kehamilan dini dan persalinan dini. Sekitar 16 juta anak perempuan berusia 15 sampai 19 tahun melahirkan setiap tahun dan sekitar 11% dari semua kelahiran di seluruh dunia. Resiko kematian jauh lebih tinggi untuk remaja perempuan dari pada wanita yang lebih tua. Selain itu, resiko terkena HIV sangat rentan bagi remaja sehingga menyumbang sekitar 40% (2008). Setiap hari tercatat 2500 lebih orang-orang muda terinfeksi HIV/AIDS, sedangkan secara global ada lebih dari 5,7 juta orang muda yang hidup dengan HIV / AIDS.
  2. Resiko malnutrisi yang terjadi di negara berkembang dengan banyaknya remaja yang kekurangan gizi, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan kematian dini. Sebaliknya, kelebihan berat badan dan obesitas semakin meningkat di kalangan remaja di negara-negara berpenghasilan rendah dan tinggi.
  3. Kesehatan Mental, dalam setiap tahun sekitar 20% remaja akan mengalaminya, yang paling sering adalah depresi atau kecemasan. Risiko meningkat karena pengalaman kekerasan, devaluasi, penghinaan dan kemiskinan, hingga pada akhirnya berujung pada bunuh diri.
  4. Penggunaan tembakau dan Rokok meningkat sekitar 150 juta orang muda.
  5. Bahaya penggunaan alkohol dan narkoba oleh remaja dapat mengakibatkan berkurangnya kontrol diri dan meningkatkan perilaku berisiko. Ini merupakan penyebab utama dari cedera untuk diri sendiri dan merugikan orang lain (termasuk yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas jalan), kekerasan dan kematian prematur.
  6. Kekerasan mengakibatkan kematian di kalangan anak muda, terutama laki-laki. diperkirakan anak muda berusia 10 hingga 29 tahun meninggal setiap hari melalui kekerasan interpersonal.


Hope For Teens.....
Pada Hari Remaja Dunia banyak harapan untuk para remaja Indonesia khususnya sebagai penerus generasi bangsa ini. Remaja Indonesia harus memiliki pola pikir yang positif, kreatif dan optimis, remaja Indonesia diharapkan tidak membatasi kemampuannya dan mempunyai rencana jelas untuk masa depannya tidak hanya pandai pada prestasi akademik maupun non akademik namun mempunyai wawasan yang luas dan keimanan yang kuat sehingga mereka lebih proaktif untuk mempelajari, memahami dan mengaplikasikan tentang pendidikan kesehatan dan resiko-resikonya.  Untuk mencegah agar tidak terjadi kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seksual lebih banyak di kalangan remaja, maka pentingnya peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang perlu di tingkatkan dan dengan melakukan upaya-upaya untuk pencegahan dan penanggulangan PMS dengan cara memberikan penyuluhan atau pendidikan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan PMS yang sesuai dari segi umur, pendidikan dan informasi. Remaja diharapkan untuk lebih peka terhadap lingkungan dan berhati-hati untuk menyikapi atau memilih lingkungan yang sehat baik jasmani dan rohani. Jika remaja Indonesia memiliki pola pikir yang baik seperti dijabarkan diatas maka hari ini dan esok yang akan datang, Indonesia dapat meningkatkan dan mempertahankan  kualitas kehidupan serta dapat mencetak generasi muda penerus kesejahteraan bangsa


Sumber :
 HYPERLINK "http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/kesehatan-reproduksi-remaja-dalam-aspek-sosial.html" http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/kesehatan-reproduksi-remaja-dalam-aspek-sosial.html
 HYPERLINK "https://www.k4health.org/toolkits/indonesia/problem-kesehatan-reproduksi-remaja" https://www.k4health.org/toolkits/indonesia/problem-kesehatan-reproduksi-remaja
 HYPERLINK "https://www.k4health.org/toolkits/indonesia/isu-isu" https://www.k4health.org/toolkits/indonesia/isu-isu

Share this:

Post a Comment

 
Back To Top
Distributed By Blogger Templates | Designed By OddThemes