Why would a rational adult when presented between health and illness, choose illness? – Wright, Pediatricians.
42% ibu Indonesia telah menjalankan program ASI eksklusif di tahun 2013, meningkat dibandingkan tahun 2010 yang hanya 15,3%. Namun sayangnya jumlah ini masih tergolong rendah. Pengaruh kuat iklan susu formula dan kurangnya edukasi pentingnya ASI eksklusif diduga menjadi penyebab angka menyusui belum mencapai 100%. Pada tahun 1981, WHO telah mengeluarkan Kode Etik Pemasaran Pengganti ASI secara internasional sebagai bukti pembatasan nyata pemasaran dan promosi susu formula. Namun pemandangan masyarakat terhadap ASI masih tidak lebih baik dibandingkan susu formula akibat promosi komersil susu formula yang gencar dilakukan berbagai media.
WHO, Departemen Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia, dan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia telah merekomendasikan program ASI eksklusif 6 bulan, dilanjutkan dengan tambahan makanan pendamping ASI, dan pemberian ASI diteruskan sampai usia 2 tahun. Sangat disayangkan bila program ASI eksklusif yang memiliki sangat banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan pemberian susu formula ini masih sedikit dijalankan oleh para ibu di Indonesia.
Penelitian dan riset telah banyak dilakukan untuk membuktikan peran ASI sebagai bentuk pemenuhan gizi terbaik dan perlindungan tubuh terampuh bagi bayi. Pemberian ASI memberikan dampak signifikan terhadap angka risiko gangguan pernapasan dan diare pada bayi. Sebuah penelitian di Arizona menunjukkan bahwa anak usia di bawah 6 tahun yang tidak disusui sama sekali mempunyai risiko gangguan pernapasan 3 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang diberikan ASI. Kolostrum pada ASI dapat menetralisasi Respiratory Syncytial Virus (RVS) penyebab gangguan pernapasan pada banyak negara berkembang. Bayi yang diberikan susu formula terinfeksi RSV lebih banyak daripada bayi yang diberikan ASI, yaitu 28% dibanding 7%.
Riset Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan hasil bahwa pemberian ASI sampai usia 2 tahun dapat menurunkan risiko kematian anak akibat penyakit diare dan infeksi saluran napas akut. Imunoglubulin A yang terdapat dalam ASI memiliki aktivitas antitoksin terhadap enterotoksin yang dihasilkan bakteri penyebab diare terbanyak; E.coli dan V. Cholerae. E. coli pada bayi yang disusui menjadi lebih sensitif terhadap efek bakterisidal serum manusia dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula sehingga hal ini menjadi alasan mengapa ASI daapat melindungi tubuh dari infeksi.
Tidak hanya melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit, ASI juga berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jika menilik dari segi pertumbuhan, ASI dan susu formula memberikan efek yang sangat berbeda berdasarkan hasil sebuah penelitian WHO di Eropa. Bayi yang mendaapatkan ASI ekslusif > 4 bulan sampai 1 tahun secara global akan terjadi perlambatan pertumbuhan pada usia 3 bulan, menurun cepat sampai usia 12 bulan, lalu akan secara perlahan naik sampai usia 18 bulan. Namun setelah itu akan mengalami tumbuh kejar. Pemberian susu formula cenderung menyebabkan bayi mengalami obesitas.
Hasil riset di negara berkembang menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki panjang dan berat badan yang lebih baik dibandingkan pemberian susu formula. Penelitian lain pada anak yang lahir dari keluarga miskin di Filipina membuktikan bahwa anak yang mendapatkan ASI selama 12-18 bulan memiliki nilai “nonverbal intelligence” lebih tinggi dibandingkan yang tidak mendapatkann ASI.
Secara ekonomi pun ASI dan susu formula sangat berbeda dalam hal harga. Program ASI ekslusif adalah program “zero rupiah” sedangkan para ibu harus menghabiskan ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk membeli susu formula dalam sebulannya. Menyajikan ASI juga tidak perlu peralatan tertentu dan tidak membuang waktu untuk menyiapkannya. Memilih ASI eksklusif tentunya akan sangat membantu perekonomian keluarga dan memudahkan keluarga dalam merawat bayi mereka.
Melihat fakta yang telah ada, masihkah para Ibu meragukan ASI sebagai makanan bergizi seimbang yang dapat mengobati segala macam penyakit, tidak merogoh kocek, dan berkualitas tinggi ini? Tidak hanya hemat di ongkos, tetapi juga akan tumbuh generasi yang sehat dan cerdas untuk masa depan Indonesia yang lebih baik tentunya.
Siapkah para Ibu menjadi Ibu yang cerdas? Karena ibu yang cerdas akan memilih untuk segala yang terbaik untuk buah hati tercinta.
Sumber:
HYPERLINK "http://www.idai.or.id" www.idai.or.id
HYPERLINK "http://www.aimi-asi.org" www.aimi-asi.org
Slot machines, play for money - JTM Hub
ReplyDeleteSlot machines, play for 시흥 출장안마 money · 전라북도 출장샵 1 – 8 of 경상남도 출장샵 8 · 3 – 4 of 8 · 5 – 6 – 7 속초 출장마사지 · 8 – 2 · 3 – 강원도 출장마사지 4 – 3 · 4 – 2 · 3 – 4 – 2