Hari Dokter Nasional 2015: Sosokmu Dulu dan Sekarang
Terlebih
dahulu mari kita ucapkan selamat hari dokter nasional!
Tenaga
kesehatan? Ya.
Profesi
membanggakan? Ya.
Pekerjaan
yang mulia? Ya.
Coba
kita renungkan, siapa dokter itu sebenarnya?
Bila
membuka KBBI maka dokter diartikan sebagai seorang lulusan pendidikan
kedokteran yang ahli dalam bidang penyakit dan pengobatan. Sesimpel itu kah?
Nah,
mari kita definisikan kembali, dokter adalah seorang
lulusan pendidikan kedokteran atau tenaga kesehatan yang berhadapan dengan pasien untuk
menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis
penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin. Didalam sejarah dunia,
catatan mengenai pengangkatan seorang dokter yang paling tua adalah pada tahun 1174, dimana Maimonides dilantik sebagai dokter istana untuk
para penguasa Mesir. Di Indonesia sendiri rintisan dokter yang tercatat adalah
sejak didirikannya STOVIA pada 1902, tapi sebenarnya jauh sebelum itu pada 1851
tercatat bahwa belanda mendirikan sekolah dokter jawa bagi rakyat pribumi. Jika
kita melihat sejak 1902 atau 1851 atau yang lebih jauh lagi 1174 sejarah dokter
dimulai, maka sudah berabad-abad dokter mengabdikan dirinya bagi dunia yang
mereka tinggali. Sejarah mencatat perkembangan teknologi, budaya dan sosial
masyarakat menyebabkan perubahan disegala aspek kehidupan, bahkan profesi
kedokteran termasuk yang mengalami perubahan, perubahan seperti apa yang
sebenarnya terjadi dibidang kedokteran? Mari kita simak.
Kompetensi sebagai hal yang mendasar dan harus dimiliki seorang dokter pada
dasarnya tidak terdapat perbedaan antara dokter dulu dan sekarang, hanya saja
untuk dokter sekarang sudah dibakukan mengenai standar kompetensi secara
tertulis oleh WFME (World Federation for
Medical Education) melalui 7 area kompetensi
utama :
1.
Profesionalitas
yang luhur
2.
Mawas diri dan
mengembangkan diri atau belajar sepanjang hayat
3.
Komunikasi
efektif dengan pasien dan keluarga, mitra kerja, masyarakat
4.
Memanfaatkan,
menilai secara kritis dan mengelola informasi
5.
Landasan ilmiah
ilmu kedokteran
6.
keterampilan
klinis dengan melakukan prosedur diagnosis dan penatalaksanaan yang holistik
dan komprehensif
7.
pengelolaan
masalah kesehatan dengan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan
masyarakat.
Kemudian, untuk hak dan kewajiban antara dokter pasien pada dasarnya juga
tidak memiliki perubahan yang signifikan, tapi yang paling terlihat sekarang
adalah hubungan keduanya sudah tidak lagi paternalistik melainkan berubah
menjadi collegial atau partnership.
Kewajiban dokter
|
Kewajiban pasien
|
Hak dokter
|
Hak pasien
|
Menghormati
hak pasien
|
Memberikan
informasi yang jujur
|
Mendapatkan
informasi yang benar dari pasien
|
Mendapatkan
informasi tentang pelayanan kesehatan
|
Memberikan
informasi yang berkaitan dengan tindakan medis yang dilakukan
|
Memberi
kesempatan pada dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik dan metal
|
Menegakkan
diagnosis dan menyusun prognosis
|
Rahasia medis
dan mengetahui isi rekam medis dan memilih dokter
|
Menjaga
rahasia pasien
|
Mematuhi
nasehat dokter
|
Memimpin
pelayanan kesehatan
|
Memperoleh
sarana pelayanan kesehatan
|
Meminta
persetujuan pasien untuk tindakan medis yang dilakukan
|
Mematuhi
cara-cara pengobatan
|
Merawat
melakukan rehabilitas ke pasien
|
Memperoleh
pendapat kedua tentang masalah kesehatan
|
Membuat dan
memelihara rekam medis
|
Mematuhi
syarat-syarat pengobatan
|
Mendapatkan
imbalan jasa pelayanan kesehatan
|
Menghentikan
pengobatan dan tindakan medis.
|
Perubahan yang paling terlihat antara dokter dulu dan sekarang tentu dalam
hal sistem pendidikannya dimana seiring dengan
perkembangan zaman profesi dokter yang masih menjadi prioritas utama bagi generasi muda penerus bangsa. Hal ini membuat pemangku kebijakan untuk pendidikan dokter terus memperbaiki
sistem pendidikan dokter yang sudah ada yang meliputi metode perkuliahan, lulusan, biaya, skill dokter dan sebagainya.
Dokter
Dahulu
|
Dokter
Sekarang
|
Perkuliahan dihitung satu tahun penuh
baru dilakukan ujian, sehingga sebutannya adalah mahasiswa tingkat I, II, III
dst.
|
Perkuliahan memakai SKS (sistem kredit
semester) dan Blok.
|
Pendidikan dokter lama sekitar sampai
10 tahun. Pendidikan profesi minimal 2 tahun.
|
Kuliah jurusan kedokteran di Indonesia
ditempuh dengan waktu pendidikan paling cepat 3,5 tahun pendidikan profesi
dapat ditempuh 1,5 atau 2 tahun.
|
Kepercayaan kepada dokter masih
tinggi.
|
Krisis kepercayaan terhadap dokter
menyebabkan dalam banyak kasus terkesan dokter banyak di sudutkan. Seperti
kasus yang sudah dipublikasikan sebagai malpraktik yang belum terbukti kebenarannya
dan pemakaian obat generik.
|
Biaya masuk pendidikan kedokteran lebih murah daripada tahun ini.
|
Biaya masuknya bisa 20-50 juta untuk
negeri dengan menggunakan sistem UKT. Mahasiswa kelompok satu persemester
hanya 500 ribu dan kelompok dua 1 juta,
kelompo tiga 7,5 juta dan kelompok empat 10.875.000 dan angka tertinggi di
kelompok ke lima sebesar 14.500.000 per semester. Tergantung dengan beberapa
kebijakan universitas. Sedangkan untuk swasta kurang lebih sekitar 100-250
juta.
|
Dahulu, dokter sering mengunjungi pasien di rumah, pedesaan
dan kadang – kadang dijamu atau bahkan bermalam sewaktu persalinan, meracik
obat untuk pasien, tidak mementingkan diri memberikan pelayanan cuma – cuma
kepada orang yang tidak mampu dan bersedia dipanggil 24 jam sehari, 7 hari
dalam sepekan.
(The Times of India)
|
Sekarang, kebiasaan mengunjungi pasien di rumah memudar. The times of india mengatakan,”Dokter
keluarga dengan sikapnya yang menenteramkan, hubungannya yang dekat dengan
seluruh keluarga , dan kerelaanya untuk berkunjung ke rumah kapan pun
dibutuhkan, menjadi makhluk yang langka di era dokter spesialis dan
superspesialis”.
|
Setelah melihat beberapa perbedaan antara dokter dulu dan sekarang,
dapat ditarik beberapa kesimpulan antara keduanya
Dokter dulu
|
Positif :
1.
Hubungan komunikasi dokter dengan pasien terjalin dengan
baik berjangka panjang.
2.
Biaya pendidikan lebih murah
|
Negatif :
1.
Menempuh perkuliahan kedokteran sangat lama
2.
Harus mengulang kembali bila mendapatkan nilai “C”
3.
Hubungan dokter pasien masih paternalistik
|
Dokter Sekarang
|
1.
Laboratorium dan peralatan diagnostik lebih canggih
2.
Menempuh perkuliahan kedokteran lebih pendek daripada
dokter jaman dahulu
3.
Hubungan dokter dan pasien sudah partnership
|
1.
Hubungan
dokter dengan pasien berjangka pendek
2.
Krisis
kepercayaan pasien terhadap dokter meningkat
|
Perbedaan antara dokter dulu dan sekarang harusnya
tidak dijadikan landasan untuk saling membenarkan atau menyalahkan antar
generasi tapi kita sebagai
calon dokter dan dokter Indonesia di masa yang akan dating harus fokus menjadikan
Indonesia sebagai negara yang mencetak dokter – dokter yang hebat, berkompeten,
tetap profesional, tetap belajar dari pengalaman- pengalaman yang sudah
didapatkan karena sebagai dokter kita harus “Long Life Learner”, tetap
berkontribusi untuk bangsa Indonesia ini tidak hanya di klinisi melainkan juga
akademisi dan birokrasi. Peran sebagai dokter Indonesia harus menyeluruh di
segala bidang yang ada.
Dalam memperingati hari dokter sedunia
24 Oktober 2015, sejenak kita merenung dan bersyukur kepada Tuhan YME karena
dengan kuasaNYA tangan kecil dan hati
perantara ini kita bisa lebih menjaga dan memanfaatkan raga dan kesehatan kita
sebaik mungkin untuk meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat
Indonesia .
Sekali lagi, Selamat
Hari Dokter Nasional teman sejawat!
With
Love,
KASTRAT
TEAM BEM FK UMM
Referensi
http://kbbi.web.id/
Nice Post (y)
ReplyDeleteCatering murah daerah Malang, Batu, dan sekitarnya. Harga mahasiswa. Dapatkan diskon 10% jika di posting di sosial media kalian. Buruan pesan. Murah, Enak dan Mahasiswa banget. Hubungi 083834375641/75286D3B
OBAT VITALITAS PRIA
ReplyDeleteVimax Asli Canada
Africa Black Ant
Cialis 20Mg
Cialis 50Mg
Cialis 80Mg
Cialis 100Mg
Levitra 20Mg
Levitra 20Mg
Viagra China
Viagra Australia
Viagra USA
Vmenplus
V6 Asli
V9 Asli
ALAT BANTU SEX PRIA
Boneka Full Body
Vagina Bulu
Vagina Pantat
Vagina Pinggul
Vagina Senter
Vagina Suara
Vagina Tabung