BREAKING NEWS

Friday, October 9, 2015

"Visualmu untuk Visi Hidupmu"

Mata adalah salah satu organ pemberian Tuhan yang indah yang berfungsi untuk melihat dan mendeteksi terang gelapnya cahaya lingkungan di sekitarnya. Saat ini di Indonesia Gangguan penglihatan dan kebutaan masih menjadi masalah kesehatan yang cukup membutuhkan perhatian. Berdasarkan survei kebutaan tahun 1993, angka kebutaan Indonesia  mencapai 1,5% dari seluruh penduduk Indonesia yang disebabkan oleh katarak (52%), glaukoma (13,4%), kelainan refraksi (9,5%), gangguan retina (8,5%), kelainan kornea (8,4%) dan penyakit mata lain. (Menkes Kepala Badan Litbangkes Prof. dr. Agus Purwadianto Tahun 2010).
Pada tahun 2003 telah dilaporkan melalui sebuah penelitian bahwa angka kebutaan pada kedua mata sebesar 2,2% dan pada tahun 2007 sebuah survei mengemukakan angka kebutaan 1,67%. Angka yang besar ini menempatkan kebutaan di Indonesia menjadi yang tertinggi kedua di dunia setelah Ethiopia, dilaporkan pada pertemuan Asia Pacific Academy of Ophthalmology di Sydney 2010. Dengan angka kebutaan di Indonesia yang di atas 1% ini menjadi tidak hanya masalah kesehatan tetapi sudah menjadi masalah sosial.
Jumlah kebutaan katarak setiap tahun terus bertambah sehingga menjadi penyebab kebutaan terbanyak baik di dunia maupun di Indonesia. Kini katarak tidak hanya menyerang orang lanjut usia dan orang dewasa, namun juga anak-anak, bahkan juga bayi bisa terserang katarak. Sebesar 21% tidak dapat ditentukan penyebabnya dan 4% adalah gangguan penglihatan sejak masa kanak-kanak. Namun sebenarnya katarak hal yang bisa dicegah dan dapat disembuhkan. Presentase kesembuhan bahkan bisa mencapai 60% sampai 80%. Namun masih banyak penderita katarak yang tidak mengetahui jika menderita katarak. Hal ini terlihat dari tiga terbanyak alasan penderita katarak belum operasi hasil Riskesdas 2013 yaitu 51,6% karena tidak mengetahui menderita katarak, 11,6% karena tidak mampu membiayai dan 8,1% karena takut operasi.
Pada umumnya kelainan mata terjadi dengan sendirinya. Meskipun ada faktor lain seperti genetik, makanan, kecelakaan dan lainnya. Faktor sosial ekonomi tampaknya juga merupakan salah satu faktor kebutaan di Indonesia. Dimungkinkan keterbatasan finansial, mobilitas, informasi serta akses yang sulit untuk mendapatkan pencegahan dan penanganan gangguan penglihatan dan kebutaan. Hal ini menyebabkan pemahaman sebagian besar masyarakat mengenai penyakit katarak masih minim.
Menurut Menkes, pelayanan kesehatan indera penglihatan yang dikembangkan di Puskesmas, Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) dan RS pemerintah belum mampu menuntaskan sendiri masalah kesehatan masyarakat. Maka, perlu kerjasama dengan LSM dalam dan luar negeri untuk berbagai kegiatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif  kepada masyarakat.
Dalam rangka menanggulangi kebutaan dan gangguan penglihatan, WHO membuat program Vision 2020 yang direkomendasikan untuk diadaptasi oleh negara-negara anggotanya. Vision 2020 adalah suatu inisiatif global untuk penanganan kebutaan dan gangguan penglihatan di seluruh dunia. Di Indonesia, Vision 2020 telah dicanangkan pada tanggal 15 Februari 2000 oleh Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden saat itu. Untuk mencapai vision 2020 ini pemerintah  Kemenkes juga telah mengembangkan strategi-strategi yang dituangkan dalam Kepmenkes nomor 1473/MENKES/SK/2005 tentang Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (Renstranas PGPK).
Salah satu strateginya adalah penguatan aksi, komunikasi dan sosialisasi pada semua kalangan untuk upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan. Upaya sosialisasi ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan terutama penglihatan. Upaya aksi dilaksanakan agar mendapatkan dukungan dari semua kalangan untuk upaya penanggulangan gangguan penglihatan. Selain itu, perlu  juga adanya upaya deteksi dini dan penanggulangan gangguan penglihatan pada kelompok masyarakat mulai dari bayi/ Balita, usia sekolah sampai usia lanjut, terutama terhadap penyebab utama kebutaan yaitu katarak. Untuk itu besar harapan komitmen dan dukungan dari pemerintah baik di pusat maupun daerah serta partisipasi masyarakat, swasta, LSM dan lintas sektor.
Mata adalah organ dengan fungsi yang sangat vital namun gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan presentase cukup tinggi ysng disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi, lingkungan dan keterbatasan tenaga, sarana dan prasarana.
Dalam memperingati hari penglihatan sedunia ini, sejenak kita ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmatnya kita masih bisa menggunakan fungsi mata dengan baik. Besar harapan kita dapat menjaga dan memanfaatkan mata sebaik mungkin selagi sehat serta memberikan pengarahan kepada masyarakat agar selalu menjaga dan membersihkan mata dengan baik dan benar. Lalu memberikan pengobatan intensif kepada masyarakat yang mempunyai indikasi atau faktor resiko kebutaan karena katarak. Jika memerlukan operasi maka sudah seharusnya pihak kesehatan terkait memberikan pengarahan terlebih dahulu.
Semakin kita bersama-sama berusaha membasmi kebutaan katarak semakin tinggi pula sejahtera kehidupan masyarakat dan semakin besar harapan menjadi Indonesia sehat tanpa kebutaan mata karena katarak. Sebagai generasi muda mulailah menjaga mata sebagai penglihatan masa depan untuk mempersiapkan dan mewujudkan visi kehidupan bangsa serta kesejahteraan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Lakukan kegiatan dan aksi yang bermanfaat untuk mendukung saudara kita yang kekurangan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mata untuk melihat keindahan dunia. Mari kita berantas kebutaan ini untuk menghilangkan kemiskinan dengan menjaga kesehatan mata kita dengan sebaik mungkin


Sumber :
1. Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2007.
2. Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013.
3. M.voaindonesia.com/angka kebutaan tinggi Indonesia.
4. M.cnnindonesia.com/kebutaan katarak indonesia 2015.
5. Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI.
6. Vision 2020 the Right to Sighn Australia, Toward 2020, A Plan to Eliminate Avoidable Blindness and Vision Impairment in Our Region, Country Strategies to Eliminate Avoidable Blindness by 2020, Indonesia, P20, June 2010.
7. Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan untuk Mencapai Vision 2020, Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1473 Tahun 2005.

Kastrat BEM FK UMM - Oktober 2015

Share this:

1 comment :

  1. Blog Kakak Garing , kurang sekali wawasan , coba dech baca baca artikel di sini, pasti artikelnya tambah oke. Biar hidup dan enak di baca gampang di cerna . Tidak formal begini . Contoh Blog saya ini
    Majalah Aneh Dan Unik . Berisi tentang semua yang aneh dan unik dari seluruh dunia , misalnya ....
    Inilah 5 Tanda Kematian yang Pernah Terjadi Harus Di Baca Sekarang Inilah 7 Pilot Tercantik di Indonesia, Penasaran? Harus Di Baca Sekarang Inilah Bahaya Duduk Berbentuk Seperti Huruf "W" Harus Di Baca Sekarang Inilah Kebenaran Sendal Jepit yg Banyak Tidak tahu Harus Di Baca Sekarang Inilah Kebenaran Video Pocong Yang Resahkan Warga Kampung Jawa Harus Di Baca Sekarang Inilah Kisah Rahasia Dibalik Gerbang Neraka Turkmenistan Harus Di Baca Sekarang Inilah Lokasi di Indonesia Yang Terkenal Sebagai Tempat Pesugihan Harus Di Baca Sekarang Inilah Nama Kota Tanpa Huruf Vokal yang Buat Lidah Keseleo Harus Di Baca Sekarang Inilah Negara Paling Ditakuti ISIS yg Akan Buat Anda Terkejut Harus Di Baca Sekarang Inilah Penghargaan Nobel Terburuk yang Pernah Ada? Harus Di Baca Sekarang Inilah Wajah Pemeran Titanic Setelah 18 Tahun Berlalu

    Paling Penting
    Ilmu Pelet Pengasihan Ampuh

    ReplyDelete

 
Back To Top
Distributed By Blogger Templates | Designed By OddThemes